Tidak ada yang tidak mungkin. Ini biasanya diucapkan oleh para motivator. Kadang keluar dari mulut teman kita. Di kumpulan kata-kata bijak, kalimat ini juga sering banget nongol.
Duluu banget, saya percaya sekali dengan kalimat bijak “tidak ada yang tidak mungkin” ini. Ternyata hidup itu ngga semudah cerita orang. Atau segampang kisah sukses yang banyak bertebaran itu lho.
“Ah cuma orang yang sukses yang bilang seperti itu, buat ngehibur doang”
Akhirnya mah saya berpikiran seperti itu. Skeptis.
Wajar saja. Hal yang ada dipikiran saya saat itu, gimana caranya makan. Gimana caranya bayar utang. Ga ada lagi pikiran muluk semacam membangun mimpi, harapan, atau apalah. Saya pasrah.
Mungkin cenderung ke putus asa kali ya..wkwk. Yang penting, makan apa hari ini. Soal besok dipikirin lagi nanti.
Sekian tahun hidup saya ya gitu-gitu aja. Ngga sampai lebay bersedih ria gitu sih. Mungkin karena dulu masih single, masih hidup sendirian.
Saya ngga punya apa-apa, tapi masih bisa serabutan ngerjain ini-itu. Masih bisa di malam hari bikin kopi sachet ditemani 2 batang rokok sampoerna kretek jatah hari itu.. wkwkwk.
Masih bisa bercanda dengan teman senasib, sambil saling ledek. Sambil menertawakan diri sendiri. Biasa aja.
Sampai akhirnya sampai di satu waktu.
Titik Balik
Ada satu moment yang jadi titik balik dalam pola pikir saya. Jujur aja ngga ada prosesnya sih. Tiba-tiba aja seperti itu.
Saat itu saya tidur di gudang, ngga punya kamar kost sendiri. Tidur dalam sleeping bag beralas kardus. Tengah malam tiba-tiba terbangun, dan bengong. Lalu tiba-tiba muncul pikiran ini.
“Arek kieu wae hirup teh?”
Mau hidup kayak gini aja terus? Kira-kira seperti itu kalau dalam bahasa Indonesia mah.
Kalau dipikir-pikir, disini saya rada lebay juga sih. Kayak ada semacam flash back dalam pikiran, rasanya semua hal percuma yang saya lakuin lewat dalam kepala. Semua kesalahan yang saya lakukan jadi kepikiran lagi.
Nangis lebay dong..hahah. Malam itu terus kepikiran Arek kieu wae hirup teh? Hidup mau gini-gini aja? Biasanya kalimat ini suka dipakai ledek-ledekan dengan teman saya. Entah kenapa malam itu rasanya kok dalam banget.
Sampai akhirnya saya membulatkan pikiran.
“CUKUP”
Udah waktunya serius mikirin hidup. Udah saatnya lebih jelas tujuan mau ngapain. Saya ada di titik nol. Kalaupun gagal berusaha, yah paling sama aja seperti saat itu. Ngga ada yang aneh, ga ada yang berubah.
Saya pikir, kalau beneran berusaha, paling ngga ada perubahan sedikit lebih baik. Ngga muluk-muluk. Pengen bisa makan dengan lebih banyak pilihan aja. Ngga makan bala-bala gehu + nasi terus.
Perubahan
Hari besoknya? ngga ada perubahan.. wkwkk
Sama aja, serabutan kerjaan biar bisa makan. Ngga seperti di film atau cerita gitu. Ngga bikin rencana, planning, road map, atau apalah itu. Saya juga lupa dengan moment menangis semalaman tadi.
Terus aja seperti itu setiap hari.
Tapi, terkadang keingat lagi. Moment saat saya bilang CUKUP, itu kadang muncul dalam ingatan. Semakin lama, semakin sering muncul. Sedikit demi sedikit mulai berpikir lebih jauh. Sedikit demi sedikit mulai mencari peluang lain.
Saya mulai mempelajari berbagai hal yang saya pikir bakal berguna dan bisa jadi skill buat mencari uang. Skill, bukan cuma kerja serabutan.
Saya sadar ngga punya modal apa-apa, cuma bisa kerja keras aja.
Titik balik terbesar saya adalah ini; saya mendapatkan pekerjaan jadi operator warnet (hatur nuhun boss wawan!).
Gaji ngga besar memang, tapi bisa buat makan, ngga serabutan ini-itu lagi. Dan yang paling penting, ada akses internet buat belajar segala macam hal yang kira-kira jadi skill buat saya nanti.
Saya cari skill yang bisa saya kuasai, dan jadi jalan mendapatkan uang
Sampai akhirnya ketemu bidang yang bener-bener saya minati. Ngga ada modal, jadi mengandalkan semua info dari internet. Bermodal tebal muka minta belajar ke kenalan online. Blusukan ke berbagai forum dan grup sosmed.
Praktekin, gagal. Praktekin lagi, gagal lagi. Terus seperti itu. Tapi dari setiap gagal, ada pengalaman yang diraih.
Klise banget ya?
Seiring waktu, mulai ada hasilnya. Mulai ada tambahan penghasilan selain dari gaji operator warnet. Sampai akhirnya, memberanikan diri lepas dari pekerjaan operator warnet dan fokus ke bidang saya.
Alhamdulillah.
Meskipun jatuh bangun, tapi mulai ada hasilnya. Jika dibandingkan dengan saat saya nangis tengah malam itu, lumayan juga perbedaannya.
Semuanya berproses sedikit-sedikit, pelan-pelan. Ngga seperti cerita orang lain yang bisa sukses cepat. Sampai akhirnya bisa mencapai satu hal ini: Bisa nikah dengan biaya sendiri.
Bagi orang lain mungkin itu hal biasa. Buat saya yang mulai dari nol, rasanya luar biasa banget.
Catatan
Saya tidak bermaksud menggurui. Ini cuma beberapa tips yang saya rasakan berguna saja. Jujur aja, kalau misalkan saya menyadari hal ini sedari awal, mungkin hidup saya bisa lebih berbeda.
- Tentukan tujuan. Bikin yang jelas, mau jadi apa? mau gimana hidup kita teh?
- Spesifik. Tentukan tujuan yang spesifik, bukan hal umum semacam pengen hidup lebih baik.
- Cari skill yang bisa dikuasai. Apapun itu, coba cari skill yang bisa anda pelajari dan kuasai.
- Pelajari cara mendapatkan uang dari skill anda. Coba cari cara mendapatkan uang dari skill yang anda kuasai. Brainstorming, cari-cari caranya di internet, sosmed, pengalaman orang lain, atau apalah itu.
- Jangan gampang menyerah. Kalau gagal, perbaiki dan ulangi lagi. Masih gagal? pelajari, perbaiki, dan ulangi lagi.
- Jangan manja. Saya rasakan sendiri, kalau terkungkung rasa manja, mengasihani diri sendiri terus, susah berubahnya.
- Tolong diri sendiri, sebelum minta tolong orang lain. Simpelnya kayak gini; mau belajar sesuatu, atau butuh sesuatu dari orang lain, datangi langsung sendiri. Bukan cuma minta enaknya saja disuapin. Kecuali kalau orangnya bersedia dengan sarana atau cara lain.
- Jangan malu dan gengsi. Kita mulai dari awal, dari nol. Harusnya ngga ada lagi itu kata gengsi dan malu. Yang penting halal.
- Jangan berhenti belajar. Selalu ada hal baru di bidang yang kita kuasai. Terus belajar jangan ketinggalan.
- Tutup mata tutup telinga. Kalau udah ada tujuan jelas, fokus kesana aja. Akan selalu ada orang yang bikin kita down, menjatuhkan harapan. Biarin aja.
Semua hal di atas kayaknya klise banget ya. Basi banget. Saya juga dulu berpikir seperti itu.
Tapi ternyata memang begitu kenyataannya.
Saya belum punya harta benda berlimpah. Belum punya rumah dimana-mana seperti orang sukses itu. Masih pakai motor hasil lunas cicilan kesana kemari. Cuma mencoba nulis pengalaman saya saja. Cuma sedikit berbagi motivasi aja.
Jika anda posisinya sama seperti saya dulu; ngga punya skill, serabutan, ga jelas tujuan hidup, dan sejenisnya, kita masih bisa berubah. Kita masih bisa berusaha dan jadi lebih baik. Jangan menyerah.
Ternyata benar ujaran para orang sukses itu. Tidak mudah memang, tapi tidak ada yang tidak mungkin selama kita mau berusaha.